KOMPAK

KOMPAK
sayang..karena mau bubaran...kita foto bareng dulu

Kamis, 02 Juni 2011

EVALUASI KINERJA PERAWAT MEMBUAT RESAH

Salah satu kegiatan Komite Keperawatan setiap semester adalah mengadakan Evaluasi Kinerja Perawat terkait dengan Evaluasi kegiatan MPKP yang sudah ada di RSJ Tampan.
Pengembangan MPKP di RS Jiwa Tampan dari 3 Ruangan Rawat Inap sekarang sudah 6 ruangan yang menggunakan metoda MPKP. Agar pengembangan MPKP berjalan sebagaimana mestinya maka Komite Keperawatan  dengan Tim nya pada tanggal 23 Mei sudah mulai mengadakan Evaluasi terhadap kinerja perawat yang dinas di ruang MPKP.
Penilaian untuk semua lini dari penilaian kinerja Kepala Ruangan sampai dengan Perawat Pelaksana, dimana penilaian yang dilakukan  meliputi penilaian 4 pilar  aktivitas pelayanan profesional yaitu penilaian terhadap Manajemen Keperawatan , Compensatory Reward, Profesional Relationship dan Patient care Delivery.
Tim Evaluator diambil dari Komite Keperawatan dibantu oleh Katim yang ada di ruangan. Penilaian menggunakan raport perawat.
Respon perawat terhadap pelaksanaan kegiatan ini bervariatif, walaupun kegiatan ini sebelumnya sudah pernah dilakukan pada bulan November 2010, ternyata tetap saja ketika diadakan lagi membuat perawat sedikit resah,  hal ini cukup dipahami, karena kegiatan ini sedikit banyaknya menimbulkan stress ringan, dan pasti menjadi suatu hal yang biasa bila kegiatan evaluasi ini selalu dilakukan.
Mudah-mudahan dengan dukungan dari teman-teman perawat dan  pihak direksi  untuk pelaksanaan kegiatan ini  dapat  meningkatkan pelayanan keperawatan yang profesional dan berkualitas sesuai dengan misi Rumah Sakit Jiwa Tampan yaitu memberikan pelayanan kesehatan jiwa secara elektik dan holistic untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.                                                 
                                                                       Ros 06/11


KOMITE KEPERAWATAN RS JIWA TAMPAN MENGEVALUASI PENERAPAN SUPERVISI DI MPKP

Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
                 Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang yang disupervisi. Dalam struktur organisasi, supervisi biasanya dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana. Dengan supervisi diharapkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang dan menghasilkan keluaran (produk) seperti yang diinginkan.

Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapi lebih kepada pengawasan partisipatif yaitu mendahulukan penghargaan terhadap pencapaian atau hal positif yang dilakukan dan memberikan jalan keluar untuk hal yang masih belum dapat dilakukan. Dengan demikian bawahan tidak merasakan bahwa ia sekedar dinilai akan tetapi dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar.

Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professional yang telah ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik dalam manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasasi pilar-pilar profesionalisme yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut:

· Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
· Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat Pelaksana
· Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat  Pelaksana.

Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi supervisi adalah kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.

Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi.


                              “ Budayakan Kegiatan Supervisi  di Ruangan
dan
                       Selamat melakukan supervisi”
                                                                     Komite Keperawatan’11